Training Aerial Tactical Mapping Trinity F90+ VTOL UAV

Selama 4 hari sejak tanggal 19 sampai 22 Agustus 2020, saya mengikuti Training Aerial Tactical Mapping Trinity F90+ VTOL UAV. Trinity F90+ adalah produk drone atau UAV tipe fixed-wing buatan Quantum-Systems, Jerman. Trinity F90+ ini adalah drone fixed-wing yang memiliki kemampuan Vertical Take-off and Landing (VTOL). Dalam training ini, kami diajarkan untuk melakukan tactical mapping menggunakan drone VTOL Trinity F90+. Bagaimana ceritanya?

Sesuai namanya, drone fixed-wing tipe VTOL adalah drone yang mampu take-off dan landing secara vertikal. Berbeda dengan tipe drone fixed-wing lain yang biasanya diluncurkan dengan dilempar atau menggunakan pelontar, lalu landing dengan jaring atau belly landing. Karena kemudahan dan rendahnya resiko kerusakan, drone fixed-wing tipe VTOL ini menjadi populer saat ini. Karena kebutuhan pula, maka lab kami memutuskan untuk membeli 1 unit drone/UAV VTOL Trinity F90+. Training yang saya ikuti ini adalah bagian dari pembelian itu.

Drone tipe VTOL Trinity F90+ dari Quantum-Systems

Beberapa hal yang diajarkan dalam training ini yaitu:

  1. Technical spesifications of Trinity F90+
  2. Flight preparation, mission planning and flight analysis in QBase
  3. Post processing kinematic systems
  4. Emergency procedure in extreme situation, normal situation, manual override for Trinity F90+
  5. Situational awareness for Trinity F90+ systems behaviour
  6. Mobile & tactical scenario for beyond visual line of sight (BVLOS) flight
  7. Maintenance and trouble shooting
  8. Data processing in QBase

Ini adalah pengalaman pertama saya menerbangkan drone tipe fixed-wing. Sejak awal mengenal drone 3 tahun yang lalu, saya hanya menerbangkan drone tipe quadcopter. Menerbangkan drone tipe fixed-wing jelas berbeda dengan drone tipe quadcopter. Perbedaan yang besar menurut saya adalah prosedur yang wajib lebih diperhatikan saat menerbangkan drone tipe fixed-wing. Kewajiban menjalankan prosedur ini adalah bagian dari usaha meminimalkan resiko. Persiapan sebelum terbang harus sangat diperhatikan. Menjadi pilot drone fixed-wing benar-benar harus memperhatikan dan memperhitungkan kondisi alam dimana pesawat akan terbang. Tidak menjalankan prosedur atau salah perhitungan, beresiko pada kecelakaan yang tidak hanya melibatkan pesawat yang diterbangkan, tetapi juga objek terbang lain di udara. Seperti yang Paman Ben bilang: “With great power comes great responsibility”.

Berikut adalah beberapa dokumentasi selama training.

Trinity F90+ di depan gedung Rektorat IPB

Pre-flight check, hal wajib yang harus dilakukan sebelum penerbangan

Tebak saya yang mana!

Tiga pilot peserta training

Setelah sekian lama, akhirnya kami berhasil memetakan seluruh area Kampus IPB Darmaga seluas 200 ha

Certified remote pilot | interested in research related to geoinformatics, WebGIS, and UAV/drone | research student at Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), Chiba University, Japan

Posting Komentar