Webinar dan Salah Kaprah Bit.ly

Pandemi COVID-19 memberikan pengaruh yang begitu besar bagi semua sendi kehidupan. Adanya pandemi ini memaksa kita untuk melakukan banyak hal yang selama ini sepertinya sulit sekali dilakukan. Contohnya adalah penerapan kuliah atau seminar online, atau kerennya adalah webinar, web-based seminar. Dulu yang begitu adalah hal yang dihindari terutama oleh mereka yang bukan techno geek. Pokoknya yang online-online begitu mah ribet. Begitu kata mereka.

Tapi semua berubah setelah corona menyerang.

Mau nggak mau, mereka yang anti online, dengan terpaksa harus mencoba. Akhirnya, setelah hampir 4 bulan pandemi merebak, tingkat literasi teknologi di kalangan masyarakat kita meningkat. Dari yang tidak kenal internet, jadi kenal internet. Dari yang belum pernah meeting online, sekarang emak-emak pun arisan pakai Zoom. Setidaknya itu legacy positif yang ditinggalkan mbak Corona untuk kita semua. Andai dia pergi.

Yang paling ngetren di masa pandemi ini adalah webinar. Buuuanyak sekali kampus dan institusi lain berlomba-lomba mengadakan webinar dengan beragam tema. Ada yang serius sekali, packaging-nya bagus, media promosinya cihuy. Mantap lah. Tapi ada pula yang asal ikut ramai saja, latah. Terlihat dari penyelenggaraannya yang kurang terkonsep dan terencana. Tapi bagaimanapun itu, webinar tumbuh bak jamur di musim pandemi.

Webinar menjadi rutinitas banyak orang untuk mengisi waktu di saat work from home. Bahkan ada kolega saya yang memamerkan sertifikat bukti keikutsertaannya di banyak webinar. Ada sekitar 30 lembar sertifikat. Karena rajinnya ikut webinar. Yang memang buanyak banget itu. Untuk para pemburu sertifikat syarat kenaikan pangkat, jelas ini peluang.

Webinar online, pendaftarannya pun tentunya harus online. Kita tidak perlu khawatir karena untuk membuat formulir online sudah tersedia banyak sekali fasilitas dan layanan, yang mostly free. Salah satu yang paling banyak dipakai adalah Google Form. Tinggal drag and drop, jadilah form online. Tinggal di-share tautannya. Masalahnya tautan dari form online ini rumitnya macam gadis remaja menolak lamaran Choi Si-Won, aktor Korea yang tampan itu. Contohnya begini:

URL asli dari Google Form: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdQl2EIOwlHnrc3NP6TEIJsixr2Tf5tg_I7-r2Q_H64_srxHA/viewform?usp=sf_link

Sudah panjang, rumit pula. Sulit diingat dan diketik. Nah disinilah menariknya!

Logo bitly

Logo bitly

Untuk menutupi rumitnya tautan formulir online itu, ada yang namanya pemendek URL atau URL shortener. Dengan URL shortener, URL yang panjang dan rumit itu bisa jadi pendek dan gampang diingat, gampang diketik. Bahkan ada pula yang bisa dibuat custom, misalnya bit.ly/akwijayanto. Penerapannya untuk URL yang panjang tadi? Misalnya seperti ini:

URL asli dari Google Form: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdQl2EIOwlHnrc3NP6TEIJsixr2Tf5tg_I7-r2Q_H64_srxHA/viewform?usp=sf_link (panjang dan sulit diingat)

URL pendek: bit.ly/formsundaempire (pendek dan gampang diingat)

Banyak macam URL shortener, dari yang gratis sampai berbayar. Yang paling populer dipakai adalah Bit.ly (baca: bitli). Masalahnya, banyak orang yang salah kaprah dengan si bitli ini.

Formulirnya dibuat pake bitli aja

Itulah yang paling sering saya dengar. Atau ada pula yang lain, seperti ini:

Mau ikutan? Isi bitli-nya aja

Hmm… Saya cuma bisa nyengir. Jadi, setelah terbiasa dengan webinar, banyak dari kita yang masih perlu diperbaiki literasi teknologinya terkait perbitlian.

Dugaan saya, mereka menganggap formulir online adalah bitli. Jika ingin membuat formulir online, pakailah bitli. Ini jelas salah kaprah!

Bit.ly atau banyak layanan sejenis seperti s.id, tiny.cc, tinyurl.com, dll – bukanlah layanan pembuat form online. Mereka adalah layanan pemendek URL. Tentu saja fungsinya bukan hanya pemendek URL formulir online. Pemendek URL seperti ini bisa dipakai untuk segala macam URL. Termasuk blog saya ini, akwijayanto.com, kalau dirasa sulit diingat, bisa saja dibuat URL pendeknya dengan bit.ly menjadi bit.ly/arif, atau tiny.cc/arif, dan lain-lain.

Saya dan beberapa teman pernah dengan sengaja membuat URL pendek dengan bit.ly untuk yang bukan formulir online. Tujuannya untuk menyinggung dan mengedukasi secara halus, bahwa bit.ly tidak harus mengarah ke formulir online. Kami juga sengaja buat formulir online dengan Google Form, tapi pemendek URL-nya bukan pakai bit.ly. Tujuannya supaya mereka tau bahwa formulir online bukan beralamat di bit.ly.

Anda termasuk yang salah kaprah?

Certified remote pilot | interested in research related to geoinformatics, WebGIS, and UAV/drone | research student at Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), Chiba University, Japan

Posting Komentar